Bupati Haryanto Hadir Di Setiap Penyerahan Bantuan Keuangan Dikarenakan Hal Ini Sentralpatinews Pati - Tiga eks Kawedanan Jakenan, Ju...
Bupati Haryanto Hadir Di Setiap Penyerahan Bantuan Keuangan Dikarenakan Hal Ini
Sentralpatinews
Pati - Tiga eks Kawedanan Jakenan, Juwana, dan Tayu kemarin Sabtu (25/5) Bupati Pati Haryanto bersama Kepala Dispermades Muhtar, kembali menghadiri penyerahan bantuan keuangan bagi pengurus tempat ibadah.
Alasan Bupati hadir dalam setiap penyerahan bantuan karena besarnya anggaran pemberian bantuan yang mencapai empat miliar lebih harus bisa dipertanggung jawabkan. Begitu juga dengan bantuan untuk Kelurahan - Kelurahan di ada di Kecamatan Pati yang nilainya mencapai ratusan juta. Bupati berharap penyalurannya secara tepat sasaran. Dengan bantuan keuangan mencapai milyaran rupiah tersebut sudah barang tentu menjadi salah satu hal yang penting untuk diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Tujuan Bupati dengan penyerahan bantuan keuangan ini, tidak lain agar sedikit memberdayakan tokoh agama maupun tokoh masyarakat yang ada di desa - desa.
Saat memberikan pengarahan, Bupati mengungkapkan alasannya, "Saya berusaha hadir sebab ada beberapa hal yang harus kita sinkronkan. Sebab apapun yang ada hubungannya dengan keuangan, pasti akan ada pertanggung jawabannya, sehingga saya berusaha agar program saya yang telah berjalan 7 tahun ini tetap relevan. Dan Alhamdulillah dari tahun ke tahun selalu meningkat belum pernah terjadi penurunan", ujar Bupati yang baru saja dan berturut turut menerima Opini WTP dari BPK RI.
"Jangan sampai ada takmir atau pengurus tempat ibadah yang saat lebaran nanti datang silaturahmi ke tempat saya menanyakan tentang bantuan tersebut. Padahal sudah kita berikan ke desa - desa sebelum hari lebaran," jelas Haryanto.
Di sela - sela arahan, Bupati juga sempat menyinggung masalah infrastruktur, khususnya akses jalan. Ia meminta masyarakat untuk menahan diri agar tidak menyebarkan berita negatif di media sosial.
"Jangan sampai akses jalan yang rusak, disebarkan di media sosial. Kalau ada jalan rusak ya jangan ditanami pohon pisang. Sebab perbaikan jalan itu ada prosesnya jadi jangan khawatir. Bukan berarti tidak diperhatikan namun semua ada prosesnya," pungkasnya.
(Imp/009)
(Dok : hms)
Sentralpatinews
Pati - Tiga eks Kawedanan Jakenan, Juwana, dan Tayu kemarin Sabtu (25/5) Bupati Pati Haryanto bersama Kepala Dispermades Muhtar, kembali menghadiri penyerahan bantuan keuangan bagi pengurus tempat ibadah.
Alasan Bupati hadir dalam setiap penyerahan bantuan karena besarnya anggaran pemberian bantuan yang mencapai empat miliar lebih harus bisa dipertanggung jawabkan. Begitu juga dengan bantuan untuk Kelurahan - Kelurahan di ada di Kecamatan Pati yang nilainya mencapai ratusan juta. Bupati berharap penyalurannya secara tepat sasaran. Dengan bantuan keuangan mencapai milyaran rupiah tersebut sudah barang tentu menjadi salah satu hal yang penting untuk diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Tujuan Bupati dengan penyerahan bantuan keuangan ini, tidak lain agar sedikit memberdayakan tokoh agama maupun tokoh masyarakat yang ada di desa - desa.
Saat memberikan pengarahan, Bupati mengungkapkan alasannya, "Saya berusaha hadir sebab ada beberapa hal yang harus kita sinkronkan. Sebab apapun yang ada hubungannya dengan keuangan, pasti akan ada pertanggung jawabannya, sehingga saya berusaha agar program saya yang telah berjalan 7 tahun ini tetap relevan. Dan Alhamdulillah dari tahun ke tahun selalu meningkat belum pernah terjadi penurunan", ujar Bupati yang baru saja dan berturut turut menerima Opini WTP dari BPK RI.
"Jangan sampai ada takmir atau pengurus tempat ibadah yang saat lebaran nanti datang silaturahmi ke tempat saya menanyakan tentang bantuan tersebut. Padahal sudah kita berikan ke desa - desa sebelum hari lebaran," jelas Haryanto.
Di sela - sela arahan, Bupati juga sempat menyinggung masalah infrastruktur, khususnya akses jalan. Ia meminta masyarakat untuk menahan diri agar tidak menyebarkan berita negatif di media sosial.
"Jangan sampai akses jalan yang rusak, disebarkan di media sosial. Kalau ada jalan rusak ya jangan ditanami pohon pisang. Sebab perbaikan jalan itu ada prosesnya jadi jangan khawatir. Bukan berarti tidak diperhatikan namun semua ada prosesnya," pungkasnya.
(Imp/009)
(Dok : hms)
COMMENTS