Sentralpati News Pati - Dengan terpilihnya Haji Kamari secara aklamasi melalui Muscab ke-5 DPC APTRI, yang dilaksanakan pada Sabtu (18/12/21...
Sentralpati News
Pati - Dengan terpilihnya Haji Kamari secara aklamasi melalui Muscab ke-5 DPC APTRI, yang dilaksanakan pada Sabtu (18/12/21), di Gedung APTRI. Dalam memberikan keterangan setelah usai pemilihan, Kamari menyampaikan pada kepengurusan yang baru dibentuk mempunyai tugas dan tantangan yang sangat berat, diantaranya untuk meningkatkan kesejahteraan, membantu para petani tebu memperoleh pupuk dengan mudah serta meregenerasi para petani tebu.
"Sudah barang tentu kita harus berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan kesejahteraan petani tebu serta memberikan edukasi pada petani tebu di era milenial untuk regenerasi, sehingga dapat saling berkesinambungan demi terciptanya petani-petani tebu yang handal dan profesional ungkap Kamari.
Menurut Kamari Pada saat ini untuk sektor perkebunan tebu sendiri sangat sangat kurang diminati oleh generasi muda khususnya di era milenial ini,bahkan petani tebu sendiri dari kalangan muda akan kita bangkitkan bersama-sama sebagai generasi penerus kita pungkasnya.
Untuk program berikutnya, lanjut Kamari, yaitu kita akan membangun demplot percontohan disetiap kecamatan untuk sarana edukasi bagi petani tebu.Sudah barang tentu bagi para petani tebu dapat bertukar pikiran (belajar) tentang budidaya, penanaman, pemupukan dan perawatan tanaman tebu, sampai pasca panen dengan disesuaikan karakter atau struktur tanah di wilayah masing - masing kecamatan ucap Kamari.
Kamari yang juga guru di SMPN 02 Juwana itu mengungkapkan, saat ini posisi petani tebu sangat berat, karena terkendala dengan pengadaan pupuk subsidi dan harga pupuk non subsidi yang harganya selangit serta mahalnya upah tenaga kerja.
"Untuk Saat ini harga pokok produksi dipatok 9.100 rupiah dan harga eceran tertinggi (HET) gula ditetapkan 12.000 rupiah. Harusnya adalah 1.5 kali dari harga beras,dan ini baru bisa dikatakan ideal", pungkasnya.
Sudah barang tentu selaku pengurus organisasi APTRI yang mewadahi 2100 anggota (petani tebu) dengan luasan lahan 12.000 hektar, pihaknya berharap ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten Pati guna untuk memenuhi kebutuhan pupuk dan tata niaga gula yang baik,sudah barang tentu kalau harga gula menarik, pasti antusias para petani tebu akan senang dan berlomba-lomba guna untuk menanam tebu, pungkas Kamari.
(Guz Heru)
COMMENTS